PENDAKI TERMUDA YANG MENCAPAI
MOUNT EVEREST
Pendaki Termuda Yang Mencapai Puncak
Gunung tertinggi Di dunia Mount Everest
Seorang anak berusia 13 tahun asal AS, Jordan Romero, tampil sebagai
pendaki termuda yang pernah menaklukkan Mount Everest, yang dikenal sebagai
gunung tertinggi di dunia, demikian menurut sebuah laman pendakian. Anak muda
dari Big Bear, California tersebut mendaki puncak setinggi 8.850 meter (29.035
kaki) dari sisi Tibet, dan pada hari yang sama seorang warga Nepal memecahkan
rekor dunianya sendiri sebagai pendaki yang paling sering menaklukkan Everst.
Sedangkan
pendakian tersebut bagi Romero merupakan satu langkah untuk semakin mendekati
targetnya mendaki gunung-gunung tertinggi yang ada di seluruh tujuh benua. “Ini
hanya sebuah target,” kata Romero di ibukota Nepal, Kathmandu pada April. Dia
juga sudah pernah lima puncak gunung termasuk Mount Kilimanjaro di Afrika, dan
dia akan mendaki puncak gunung tertinggi di Antartica.
Seorang juru
bicara dari pendaki remaja bernama Jordan Romero itu mengatakan, tim pendaki
remaja itu telah menelepon melalui telepon satelit untuk memastikan dia telah
berhasil mencapai puncak gunung tertinggi yaitu sekitar 8.850 meter dari laut.
“Mimpi itu telah menjadi nyata. Semua terdengar sangat bahagia,” ujar sebuah
pernyataan Jordan dalam blog pribadinya, Sabtu pagi (22/5).
Romero yang
tampil dengan rambut panjang dan keriting telah mencatat pendakian gunung
Kilimanjaro di Afrika pada usia 10 tahun. Dia mengatakan, terisinpirasi oleh
sebuah lukisan di lorong sekolah yang memasang tujuh puncak gunung tertinggi di
seluruh benua. “Setiap langkah yang saya ambil merupakan jalan menuju tujuan
terbesar dalam hidup, untuk berdiri di puncak tertinggi di dunia,” tulisnya
dalam blog pribadi tersebut beberapa waktu lalu.
Pendaki
termuda yang tercatat sebelumnya dipegang oleh Temba Tsheri dari Nepal. Dia
berhasil mencapai puncak gunung Everest pada usia 16 tahun. “Saya sangat bangga
padanya,” ujar ibu Jordan kepada reporter Associated Press melalui saluran
telepon sebelum remaja tersebut berhasil mencapai puncak. Sang ibu memantau
putranya tersebut melalui sistem navigasi satelit atau Global Positioning
System (GPS) yang terhubung secara online. Ketika ditanya apa yang akan
dikatakan saat Jordan berhasil mencapai puncak, wanita itu menangis. “Saya
tidak dapat mengatakan apa-apa. Hal ini sangat emosional,” ujarnya.Jordan
berasal dari kota Big Bear, California mendaki gunung Everest bersama dengan
Ayah dan kekasih Ayahnya serta tiga penunjuk jalan. Dia mulai mencapai puncak
tersebut dari sebauah persinggahan di bagian negara Cina. Gunung Everest
merupakan pendakian pertama Jordan untuk ketinggian diatas 8 ribu meter. Tak
seperti pendakian dari negara Nepal, Cina tidak memiliki batasan umur untuk
para pendaki. Pendakian Jordan dicatat oleh pihak berweang di Cina pada bulan
April, ujar Zhang Mingxing dari Sekjen Asosiasi pendakian gunung Cina-Tibet.
Wawancara
belum dimungkinkan hingga Jordan kembali ke lokasi kamp utama yang akan memakan
waktu sektar beberapa hari. Demikian dikatakan oleh juru bicara tim pendaki
Romero, Rob Baily. Pendaki harus bermalah pada tiga hingga empat kamp
persinggahan sebelum mencapai puncak tertinggi, tergantung dari rute dan
kondisi.
Tim tersebut
berencana membuat sesuatu yang istimewa untuk Jordan di puncak gunung namun hal
itu masih dirahasiakan, tambah Bailey. Jordan membawa beberapa barang yang
dipercaya membawa keberuntungan seperti testis kangguru yang diberikan seorang
temannya yang menderita kanker. “Mungkin itu merupakan yang paling berarti.
Saya tahu itu kedengarannya aneh,” pungkasnya.
Pendaki
gunung termuda yang mencapai Mount Everest dan baru berusia 13 tahun memeluk
orang yang satu tim dengannya sesaat setelah berhasil mencapai puncak. Tak lama
kemudian anak lelaki bernama Jordan Romero itu segera mengambil telepon satelit
dan menelepon ibunya. “Bu, saya meneleponmu dari puncak dunia,” kata sang ibu,
Leigh Anne Drake menirukan anaknya saat diwawancarai AP dari California, AS, di
mana ia menyaksikan perjalanan Jordan menit demi menit melalui GPS online.
“Ada banyak
air mata dan kata-kata, I love you, I love you,” kata Drake sambil menambahkan
ia segera meminta sang anak agar segera kembali. Kesuksesan mendaki gunung
tertinggi di dunia (8.850 meter) dari permukaan laut hanya salah satu dari
prestasi Jordan yang sudah melakukan pendakian di berbagai tempat.
Remaja dengan rambut panjang itu
mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika ketika ia baru saja berusia 9 tahun. Ia
mengatakan dirinya terinspirasi dengan lukisan yang ada di lorong sekolahnya
yang memperlihatkan puncak tertinggi di tujuh benua.
Sebelum
Romero, pendaki termuda yang pernah menaklukkan puncak Everest adalah Temba
Tsheri Sherpa asal Nepal yang berusia 16 tahun. Dalam pendakiannya Romero
bergabung dengan satu tim yang beranggotakan ayahnya Paul dan Sherpa yang
bertugas sebagai pemandu. Dikatakannya, misi pendakian berikutnya adalah
mendaki gunung-gunung tertiggi yang terdapat dalam 50 negara bagian di AS.
Lebih dari
4.000 pendaki sudah sukses mencapai puncak Everest, sejak pendaki Selandia Baru
Sir Edmund Hillary menjadi orang pertama yang pernah menaklukkan Everest
bersama warga Nepal Tenzing Norgay Sherpa pada 1953. Pada hari yang sama
pendakian yang dilakukan Romero, seorang pendaki asal Nepal Apa Sherpa
memecahkan rekornya sendiri dengan mendaki Mount Everest untuk yang ke-20 kalinya,
kata ketua Agen Perjalanan Asia Ang Tshering Sherpa.
Apa (50)
yang tinggal di AS, mencapai puncak pada Sabtu, dia membawa spanduk “peduli
lingkungan” sepanjang perjalanan menuju puncak dan mengibarkannya. “Ini
prestasi yang fantastis secara perorangan, usaha yang dilakukan bertahun-tahun
dan selalu sukses merupakan hal yang luar biasa,” tambahnya.