Ketika saya sedang berselancar di dunia maya, saya mendapatkan sebuah tulisan yang sangat berguna bagi para petualang. Keahlian-keahlian yang harus dimiliki oleh seorang petualang agar dapat bertahan hidup di alam bebas, diantaranya yaitu :
1. Menemukan Lokasi Bermalam Yang Aman
|
Cari tempat mendirikan tenda yang baik |
Anda mesti menemukan tempat yang kering dan tidak terletak lebih rendah dari permukaan tanah di sekitarnya. Hindari lembah dan area yang bisa dialiri air karena banjir bisa datang kapan saja. Pilih tempat yang jauh dari sarang serangga atau pohon-pohon lapuk. Agar anda tidak tertimpa kayu yang lapuk saat beristirahat.
2. Dapat Mendirikan Bivak / Darurat
Waktu anda mesti survive di hutan, cari atau buatlah tempat berlindung. Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi pengaruh cuaca, hewan berbahaya atau kondisi medan, sehingga kebutuhan istirahat terpenuhi secara aman. Membuat tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah survivor, alat atau perlengkapan yang ada, sarana yang disediakan oleh alam dan berapa lama mau survive di lokasi itu.
|
bivak sederhana |
Perlu diingat, hipotermia adalah pembunuh utama jika anda tersesat di daerah bercuaca dingin seperti gunung. Supaya selamat, anda butuh tempat berlindung yang terisolasi agar suhu badan anda tetap hangat.
Anda dapat menggunakan apa saja yang ada di alam sebagai shelter/bivak, seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Bahkan anda juga bisa membuat shelter sendiri dengan bahan dari alam, seperti daun-dauanan atau ranting.
Caranya, pertama temukan beberapa cabang pohon yang cukup kuat untuk disusun sebagai tempat berlindung. Gunakan pohon yang masih berdiri sebagai tumpuan. Lapisi shelter anda dengan daun atau ranting. Jangan lupa, lapisi juga lantainya dengan daun yang lebih lebar. Itu untuk mencegah panas tubuh anda diserap oleh tanah.
3. Keahlian Membuat Perapian
|
Api unggun |
Saat anda di alam bebas ketika hari mulai malam, sebaiknya nyalakanlah api. Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas dan membuat tanda / kode.
Anda bisa menyalakan api dengan korek api. Kalau pun tidak ada. anda bisa membuat api sendiri dengan menggunakan baterai. Baterai jenis apa aja bisa, anda tinggal bikin arusnya jadi pendek. Hubungkan kutub (+) dan (-) dari baterai dengan kertas timah (dari bungkus rokok atau permen karet). Percikkan api yang akan tercipta ke bundelan yang terbuat dari benda kering dan lembut seperti akar, rumput, atau kain. Jaga api anda supaya tetap menyala. Siapkan kayu bakar. Jika kamu gak punya baterai, kamu bisa menyalakan api dengan batu dan gesekan kayu.
Setelah berhasil menyalakan api di bundelan, Anda butuh kayu dalam beberapa ukuran: sebesar tusuk gigi, cotton bud, dan pensil. Pertama-tama, siapkan balok kayu seukuran lengan sebagai alas bundelan. Kemudian, sandarkan kayu sebesar tusuk gigi dengan miring di atas bundelan tersebut — ini akan membentuk sudut yang bisa dilalui oksigen. Tambahkan kayu yang berukuran lebih besar satu per satu. Begitu seterusnya hingga api unggun anda siap.
4. Kemampuan Mendapatkan Air
Untuk memastikan sumber air itu tidak beracun, dapat dilihat dari bekas jejak binatang yang ada disekitarnya. Jika banyak jejak binatang maka air yang ada ditempat itu bisa diminum dan tidak beracun. Air juga bisa diperoleh dengan memotong akar-akar pohon yang ada di hutan. Setetes demi setetes air yang keluar dari potongan akar itu dapat dikumpulkan dengan wadah yang ada.
Lumut juga merupakan sumber air. Dengan mengumpulkan lumut yang ada kemudian lumut tersebut diperas juga akan menghasilkan air yang dapat diminum. Disamping itu juga dengan memanfaatkan embun yang ada pada dedaunan dan mengumpulkannya. Rumput yang banyak mengandung air diantaranya adalah jenis bambu-bambuan dan ilalang. Akar rumput ilalang banyak mengandung air dan manis rasanya.
Beberapa cara mendapatkan air :
- Dengan menggali tanah yang lembab
Apabila menggunakan cara ini akan membutuhkan plastik sebagai penutup lubang dan bantuan sinar matahari untuk menguapkan air. Air yang menguap akan diembunkan pada plastik penutup dan air akan menetes ke bawah dan tinggal ditampung dengan wadah yang tersedia.
- Dengan penyaringan Apabila menemukan sumber air tetapi air yang ada terlihat keruh maka teknik sederhana ini sangat membantu dalam mendapatkan air yang jernih. Alat penyaring ini sangat sederhana dan gampang dibuat karna untuk penyaring minimal menggunakan pasir dan batu kerikil, namun akan lebih bagus lagi apabila pada bagian dasar ditambahkan ijuk.
- Dengan memotong akar tumbuhan
- Dengan mengambil air dari pohon. Seperti manusia, tumbuhan itu juga ‘berkeringat’ sepanjang hari. Proses menguapkan air ini namanya transpirasi. Untuk bisa memanen air bersih dan bisa diminum ini, anda tinggal membungkus ranting pohon yang berdaun dengan plastik, lalu ikat plastiknya rapat-rapat. Dalam waktu beberapa jam air udah terkumpul di dalam plastik dan siap diminum.
5. Kemampuan mengenali tumbuhan yang dapat dimakan
|
Tumbuhan paku-pakuan |
Dalam situasi dimana tujuan utama adalah bertahan hidup, tidak usah muluk-muluk berniat berburu hewan liar. Jangankan rusa, kelinci aja susah ditangkap. Gantungkan hidup anda pada hewan-hewan kecil seperti ikan, katak, atau kadal. Namun, pilihan paling aman adalah menyantap tumbuhan. Pisang dan nanas sangat mudah ditemukan di hutan Indonesia. Selain itu, anda juga bisa mengonsumsi rotan, rebung, daun semanggi, dan paku-pakuan. Tambah wawasan kamu soal makanan di alam liar dari buku-buku panduan.
6. Keahlian membuat tombak dan berburu
|
Tombak bermata 4 |
Dalam keadaan survival dan ketika hasrat karnivora sudah tidak bisa dibendung lagi, anda bisa berburu menggunakan tombak atau membuat jebakan hewan.
Buatlah tombak bermata empat yang akan jauh lebih efektif dalam menangkap ikan dan hewan buruan lain daripada tombak bermata tunggal. Caranya, tebas kayu pohon sehingga panjangnya sama dengan tombak pada umumnya dan diameternya kira-kira 2,5 sentimeter. Belah salah satu ujungnya jadi empat bagian, masing-masing sepanjang 25 cm. Sempalkan kayu atau batu kecil agar empat bagian tadi terpisah. Tajamkan ujung-ujungnya. Jadilah tombak bermata empat hasil kerja keras tangan anda.
Adapun cara berburu lain, yakni dengan membuat perangkap karena hal ini dirasa lebih aman dari pada menggunakan tombak. Untuk itu pastikan untuk melakukan misi diperlengkapi dengan "Survival Kit".
7. Keahlian membaca kompas alam
Jika GPS dan kompas anda rusak (atau lupa dibawa), dengan mudah anda bisa menentukan arah timur dan barat dari posisi matahari terbit dan terbenam. Jika anda menggunakan jam tangan analog, hadapkan jarum jam ke arah matahari. Tarik garis imajiner diantara jarum jam dan angka 12 — itu adalah garis yang menghubungkan utara dan selatan.
|
rasi bintang |
Cari paling mudah untuk menentukan arah mata angin setelah matahari terbenam ialah menemukan rasi bintang Beruang Besar. Rasi ini dikenal juga dengan nama Gayung Besar. Istimewanya, ketika rasi bintang lain berputar dan ‘berpindah’ sepanjang malam rasi bintang ini tetap berada di utara.
Ciri-ciri gugusan bintang ini adalah terdiri dari 7 bintang dan berbentuk gayung. Nah, di seberang Gayung Besar terdapat gugusan bintang Gayung Kecil, yang seperti namanya berukuran lebih kecil dan nggak sebenderang Gayung Besar. Di ujung ‘gagang’ Gayung Kecil terdapat Polaris a.k.a. North Star: arah utara yang paling hakiki. Di daerah khatulistiwa seperti Indonesia, North Star bisa ditemui di dekat garis horizon
8. Keahlian membuat simpul
Beruntung jika anda dulu rajin ikut kegiatan pramuka. Anak-anak pramuka simpul ini sebagai simpul bendera. Bagi anda yang belum tahu, simpul ini berguna sekali untuk mengikat dan menahan beban. Semakin berat beban yang ditahannya, semakin kencang simpul itu mengikat.
Cara membuatnya :
- Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
- Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas sosok.
- Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.
- Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.
|
Gambar dari : pramukaria.blogspot.com |
9. Keahlian membuat simbol / tanda S.O.S
Pada suatu waktu, mungkin karena kondisi fisik, satu-satunya harapan adalah menunggu pertolongan. Pastikan berada di tempat terbuka seperti padang rumput atau puncak bukit agar mudah dilihat dan dievakuasi. Pilihan pertama membuat sinyal ialah dengan kepulan asap dari api. Harap diingat, ini bukan soal api besar saja, tapi juga bagaimana caranya asap yang dihasilkan bisa mengepul tebal sehingga menarik perhatian pesawat atau kapal yang lewat. Jadi ketika api yang anda buat sudah membara, tumpukkan dedaunan dan rumput yang masih hijau dan lembab di atasnya. Asap akan mengepul tebal. Walaupun hanya bertahan 10-15 detik, itu akan cukup untuk menarik perhatian.
Pilihan kedua adalah menggunakan sinyal dari cermin. Bahkan refleksi dari cahaya bulan bisa dilihat dari jarak hampir 160 kilometer, lebih jauh jangkauannya daripada senter. Manfaatkan benda apapun yang bisa memantulkan cahaya seperti spion atau layar ponsel. Kuncinya ialah mengarahkan pantulan cahaya secara tepat, dan ini cukup mudah. Arahkan cermin yang anda punya ke matahari atau bulan (tidak secara langsung, tapi dimiringkan sedikit) hingga kamu melihat pantulan cahaya di permukaan cermin tersebut. Ketika kamu melihat kapal atau pesawat lewat, bikin salam peace dengan salah satu tangan kamu, dan “letakkan” kapal atau pesawat nan jauh disana itu di antara dua jari damai tadi. Kemudian gerakin pemantul cahaya maju dan mundur dibelakang salam peace anda.